Berdevosi di Gua Maria pada Malam Hari, Ini 4 Kegiatan yang Bisa Anda Lakukan

Ada yang pengalaman berbeda dan spesial ketika kita berdoa di gua Maria pada malam hari.

0 5,281

Katolikana.com — Bulan Oktober menjadi bulan khusus Rosario. Umat Katolik mengisi bulan ini dengan berdoa Rosario secara bersama atau pribadi. Ada pula yang berziarah di Gua Maria sebagai devosi khusus kepada Bunda Maria.

Patut disyukuri banyak Gua Maria tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Gua Maria yang ada perlu dijaga, dilestarikan, dan dikembangkan sehinggga menjadi tempat ziarah yang nyaman untuk berdevosi.

Patung Bunda Maria di Santa Clara, California, di waktu malam. Foto: Santa Clara University

 

Kita tahu bahwa perawatan, pengembangan, dan pelestarian gua Maria membutuhkan dana. Maka penting kiranya gua Maria sering dikunjungi dan dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Ada hal yang bisa kita berikan sebagai ungkapan syukur.  Mulai dengan mengisi kotak kolekte dan/atau membeli aneka dagangan yang disajikan penjual. Yang paling penting bersama menghidupkan suasana doa di tempat itu.

Devosi dengan mengunjungi Gua Maria bisa dilakukan pagi siang atau malam, kapan pun kita bisa memiliki kesungguhan niat untuk berdevosi.

Namun jangan sampai melupakan ungkapan iman kita yang utama sebagai umat Katolik, yaitu tetap mengikuti Perayaan Ekaristi.

Suasana Gua Maria Rosa Mistika, Semarang, di waktu malam. Foto: Yoseph Widyawan

 

Berdevosi pada Malam Hari

Anda bisa mencoba untuk berkunjung ke Gua Maria pada malam hari. Ada yang terasa berbeda dan spesial ketika kita berdoa di gua Maria pada malam hari, terutama jika situasi sepi, hening dan syahdu. Kita bisa lebih terbantu untuk mengungkapkan rasa syukur hingga mencurahkan isi hati kepada Tuhan.

Tuhan Yesus pun punya kebiasaan doa pada malam hari dan di tempat sepi. Injil Lukas 6: 12 mengatakan, “Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah”.

Yesus berdoa semalaman sebelum memilih para murid.

Saat menghadapi kematian melalui sengsara dan wafat di salib, Yesus pun berdoa di Taman Getsemani.

“Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: ‘Duduklah di sini, sementara aku pergi ke sana untuk berdoa.’” (Matius 26: 36)

Kita bisa memanfaatkan apa pun yang ada di goa Maria secara maksimal: Stasi jalan salib, patung Bunda Maria, air dari sumber mata air, serta tempat adorasi.

1. Jalan Salib

Mengisi malam di Gua Maria bisa dimulai dengan doa Jalan Salib. Anda tidak harus terpaku pada buku Puji Syukur atau panduan doa, dengan tetap hening bisa berdoa Jalan Salib.

Pada tiap perhentian Anda bisa melihat gambaran ilustrasi sengsara Tuhan Yesus dan selanjutnya doa ungkapan syukur atas pengorbanan Tuhan Yesus.

2. Berdoa/Meditasi di Bawah Salib

Kita bisa berdoa di bawah Salib Yesus, bermeditasi, mendaraskan Doa Yesus atau doa lain. Jika meditasi bersila, ketika kaki sudah kesemutan sebagai penanda cukuplah untuk selesai meditasi.

3. Membasuh Muka dengan Air

Jika malam kantuk sudah terasa, Anda bisa membasuh muka dengan air untuk kesegaran. Bisa juga mengisi air dalam botol kosong dan didoakan sebagai air doa, berharap menjadi air yang bisa di manfaatkan dan jadi berkat.

4. Doa Rosario

Kita bisa berdoa rosario di depan Gua Maria agar Bunda Maria berkenan mendoakan kita kepada Tuhan Yesus. Anda bisa mengingat kembali peristiwa mukjizat pertama Yesus pada pernikahan di Kana. Karena permohonan Bunda Maria, akhirnya Yesus membantu mengubah air menjadi anggur. Padahal Yesus sempat menjawab, bahwa saat itu belum waktunya.

Biasanya umat memilih untuk berdevosi pada malam Jumat. Pertimbangannya, hari Jumat esok harinya kita bisa pulang kerja lebih awal dari hari-hari biasa sehingga cukup waktu untuk beristirahat.

Devosi kepada Bunda Maria menjadi salah satu cara berlatih membangun niat dan mengembangkan hidup rohani. Yuk, berdevosi!  Ad Maiorem Dei Gloriam. (*)

Alumnus STP-IPI Malang

Leave A Reply

Your email address will not be published.