Katolikana.com—Mahasiswa Arsitektur Universitas Atma Jaya Yogyakarta angkatan 2021 Antonia Nezwha Rosary menekuni karya seni lukis sejak kecil.
Coretan-coretan Nezwha waktu kecil berbeda dengan coretan anak-anak pada umumnya. Hal ini dilihat dan dirasakan oleh Nezwha dan orang tuanya.
“Mungkin semua anak kecil saat TK memang suka coret-coret, tetapi coretan saya ini berbeda. Ketika itu saya benar-benar terlihat menyukai bidang tersebut,” ujar Nezwha.
Menurut Nezwha, mungkin saat itu belum bisa disebut karya seni karena karya seni adalah suatu karya yang mempunyai komposisi, teknik, dan bisa dilihat dari segi estetika.
Passion Seni Lukis
Sejak TK hingga saat ini ia menjadi mahasiswa, Nezwha benar-benar menekuni karya seni melukis.
Menurut Nezwha, melukis adalah passionnya. Nezwha mulai menghasilkan karya seni dan menekuni karya seni melukis, saat ia duduk di bangku SD.
Nezwha bahkan bisa mendapatkan penghasilan dari karya seni melukis, baik di kanvas, baju, dan totebag.

Nezwha tak hanya pandai melukis. Ia juga menginspirasi banyak orang dari hasil karyanya.
“Sejak SD saya sudah menjual lukisan dalam lelang donasi. Saya juga mengikuti kompetisi nasional dan internasional,” ujar Nezwha.
Dirinya sempat rutin memproduksi banyak lukisan. Lukisan tersebut digunakan untuk kepentingan pameran tunggal atau pameran donasi.
“Saya mempunyai studio lukisan sendiri di rumah meski kecil. Saya rutin memproduksi lukisan untuk kepentingan pameran tunggal atau pameran donasi,” tambahnya.
Meski tak memiliki basic di bidang seni lukis, mama Nezwha memperkenalkan karya seni melukis kepadanya saat ia masih kecil.
Hal ini karena sang mama senang melihat lukisan serta menikmati estetika dari karya seni lukis.
“Tetapi saya menjalani bidang ini bukan karena diarahkan atau dipaksa. Saya memang suka sekali dengan bidang melukis. Puji Tuhan orang tua saya mendukung,” ujar Nezwha.
Sebelum masuk TK, sang mama mengajarinya menggambar. Ketika duduk di bangku SD dan SMP, Nezwha mengikuti kursus dalam bidang karya seni.
Saat Nezwha duduk di bangku SMA dan kuliah, ia berguru dengan seorang pelukis dan otodidak sehingga ia dapat menemukan teknik baru yang sesuai dengan dirinya dalam melukis.
Otodidak
Bagi Nezwha, otodidak penting karena tidak semua pelukis dapat menerima dan cocok dengan teknik-teknik yang dipelajari.
Dengan menemukan teknik-teknik sendiri, hal ini dapat membantu pelukis untuk lebih menikmati proses pembuatan karya seni lukis miliknya.
Apa makna seni bagi Nezwha? “Seni adalah bahasa yang dapat mengkomunikasikan perasaan kita secara tidak langsung. Cara yang tidak langsung itu memiliki arti yang dalam dan mengandung makna,” ujarnya,
Menurutnya, setiap orang punya sudut pandang masing-masing terkait bagaimana mereka melihat, mengartikan, dan memaknai sebuah karya seni lukis.
View this post on Instagram
Nezwha mencintai karya seni karena bagi Nezwha karya seni merupakan healing moment untuk kehidupannya yang cukup hiruk pikuk, baik yang disebabkan oleh kuliah maupun pekerjaan.
Bagi Nezwha, seni adalah suatu kenyamanan yang dapat membuat semua orang merasakan suatu ketenangan atau perasaan tertentu untuk melepaskan emosi, baik emosi negatif maupun emosi positif.
Penikmat Karya Seni
Menurut Nezwha, generasi milenial cenderung menikmati karya seni hanya untuk kepentingan estetika, baik sekedar berfoto maupun mengikuti trend.
“Sebagian besar remaja lebih mementingkan unsur estetik daripada makna yang dimiliki oleh sebuah lukisan,” katanya.
Bagi Nezwha, masyarakat Indonesia bukannya jarang meminati karya seni, tetapi lebih pada penyimpangan minat dalam memahami karya seni.
“Fungsi utama dari karya seni untuk diminati secara estetika ataupun visual, tetapi karya seni juga memiliki background atau makna yang dalam. Tak hanya itu, karya seni memiliki berbagai macam teknik yang digunakan sehingga dapat dipertunjukkan kepada masyarakat,” tegasnya.

Bagi Nezwha, karya seni bukan hanya untuk diminati secara visual tetapi juga untuk dipahami secara makna, komposisi, dan teknik.
“Masyarakat yang sudah tidak meminati karya seni mungkin karena karya-karya seni pada zaman sekarang artstyle–nya sangat beragam,” pungkas Nezwha.
Kontributor: Nathania Angela Hartono

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.