Makna Historis Kunjungan Paus Fransiskus di Vanimo, Papua New Guinea bagi Orang Papua

Kehadiran Paus di wilayah ini secara implisit mempertegas eksistensi Tahta Suci Vatikan di wilayah Melanesia dan Mikronesia.

0 418
Titus Pekei

Oleh Titus Pekei,  dosen Sekollah Tinggi Katolik Youye Paapaa Deiyai, Papua

Katolikana.com—Kehadiran Paus Fransiskus pada 8 September 2024 di Vanimo, Provinsi Sandaun, Papua New Guinea (PNG) ini sangat penting untuk dilihat dari perspektif sejarah perkembangan misi Katolik di Tanah Papua.

Hal ini penting untuk kita perhatikan agar tahu sejarahnya, menambah pengetahuan dan memperkuat imam akan Yesus Kristus melalui kehadiran para pemuka agama dan misionaris pada masa lalu.

Bentuk Wilayah Gerejawi

Pada 19 Juli 1843, sekitar 180 tahun yang lalu, Paus Gregorius XVI mengeluarkan dokumen Ex debbito Pastoralis. Di sini Tahta Suci Vatikan membentuk Vikariat Mikronesia dan Vikariat Melanesia.

Kedua vikariat itu memiliki wilayah dari 125 derajat Bujur Timur sampai 160 derajat Bujur Barat, meliputi Nova Guinea (Papua), Tobbia, William, Shouten Eilanden, Vesset, Timollant, Ariou, dan sejumlah wilayah lainnya.

Bila dilihat dari pembentukan wilayah gerejawi tersebut, West Papua atau Papua secara historis bagian integral dari Melanesia. Dengan kata lain, Tanah Papua merupakan bagian tak terpisahkan dari kawasan Melanesia.

Tetapi dalam administrasi pemerintahan, 60 tahun terakhir menjadi bagian dari Indonesia. Wilayah ini sekarang meliputi enam Daerah Otonomi Baru (DOB), yakni Provinsi Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Barat Daya.

Kehadiran Misionaris

Sekitar 50 tahun kemudian, misionaris Katolik mulai membanjiri Tanah Papua. Salah satu tokoh misionaris sentral, adalah pastor Cornelis Le Cocq d’Armandville.

Ia masuk di Kampung Sekru, Fakfak, Papua Barat pada 22 Mei 1894. Setahun kemudian, tepat 1 Mei 1895 membuka pos misi pertama di pulau Bonyom, Kampung Bronkendik, Fakfak, Papua Barat.

Misi ini kemudian dilanjutkan oleh Kongregasi Hati Kudus Yesus (MSC) setelah pastor Le Cocq meninggal dunia pada 27 Mei 1896 di Kampung Kipia dan Mapar, Mimika Barat, Papua Tengah. Misionaris MSC mulai masuk di Merauke pada 14 Agustus 1905. Sekarang telah mencapai usia 119 tahun.

MSC tidak hanya berkarya di Selatan Papua. Tetapi juga di wilayah Asmat, Mimika, Babo, Kaimana, Fakfak, Manokwari dan Jayapura pernah menjadi bagian dari wilayah karya perintisan mereka pada masa-masa yang sulit.

Mengingat kebun sagu dan patatas Tuhan ini sangat luas, maka mereka mengundang saudara mereka dari komunitas Fransiskan (OFM) di Belanda untuk melayani di bagian Utara Nueva Guinea. Pada 1937 Fransiskan mulai masuk di tanah misi.

Kemudian Ordo Santo Agustinus (OSA) sebelum mengambil fokus di wilayah Kepala Burung, Sorong dan sekitarnya, bekerja di Keerom pada 1950-an. Terakhir dari Ordo Salib Suci (OSA). MSC di Merauke mengundang mereka untuk fokus melayni umat di wilayah Asmat dan sekitarnya. Daerah lumpur menjadi lahan bagi komunitas ini. Sejak 1950-an, mereka berkarya hingga berakhir pada tahun 2000-an.

Mereka semua ini ibarat kaka beradik. Berasal dari satu ibu (Katolik). Tinggal pada satu rumah (Papua). Berekbun di ladang yang sama (Papua). Tidur bangun, dan makan minum, bahkan jatuh bangun dan rasakan suka duka sama-sama (Papua).

Tidak ada ego, dan sentimen diantara ordo, kongregasi dan serikat tertentu. Satu sama lain saling melengkapi, mendukung, menolong dan menghormati.

Kehadiran Paus di Vanimo

Paus Fransiskus tiba Vanimo, Provinsi Sandaun, Papua New Guinea (PNG) pada 8 September 2024 ini, tentu saja mengikuti jejak perkembangan misi Katolik tersebut di atas.

PNG dan West Papua adalah satu daratan. Jarak tempuh dari Port Numbay ke Vanimo hanya selisih 2 jam bila menggunakan kendaraan roda dua dan empat.

Kehadiran Paus di wilayah ini secara implisit mempertegas eksistensi Tahta Suci Vatikan di wilayah Melanesia dan Mikronesia ini. Semoga perhatian Vatikan di wilayah semakin dalam dan kokoh.

Umat Katolik Papua jernih mengucapkan: Selamat Datang Bapak Paus Fransiskus. (*)

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.