Kampung Ramadhan Nologaten Sediakan Beragam Takjil

Dikelola oleh Komunitas UMKM Jogja Naik Kelas

0 98

Katolikana.com—Keramaian menjelang waktu berbuka puasa begitu terasa di Kampung Ramadhan Jalan Nologaten, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta.

Suasana keramaian di sore itu diwarnai berbagai stand makanan yang menjajakan macam-macam makanan yang mengundang daya tarik.

Suasana di Kampung Ramadhan selalu meriah dan ramai, dengan banyak pedagang jalanan yang menjual berbagai makanan dan minuman tradisional Ramadan seperti bubur lambuk, kurma, dan minuman manis.

Daya tarik itu membuat perkumpulan Komunitas Jogja Naik Kelas ikut membuka Kampung Ramadhan untuk pertama kalinya di Nologaten.

UMKM Jogja Naik Kelas Yogyakarta adalah perkumpulan UMKM yang bergerak untuk meningkatkan usaha masyarakat Yogyakarta.

Dewi (37), penanggung jawab Kampung Ramadhan Nologaten dan Ketua UMKM Jogja Naik Kelas. Foto: Istimewa

Berbagai Stand Makanan

“Kita mulai buka stand di Ramadhan pertama, Kamis (23/3/2023). Biasanya berakhir menjelang malam takbiran,” ujar Dewi (37), penanggung jawab Kampung Ramadhan Nologaten dan Ketua UMKM Jogja naik kelas.

Kampung Ramadhan dipilih sebagai alternatif untuk menarik masyarakat pada bulan Ramadhan untuk meningkatkan kreativitas dari UMKM. Kreativitas dari UMKM dapat dilihat dari berbagai macam jenis makanan yang dijual.

Terdapat total sekitar 30 stand yang menjual makanan dan minuman, 20 diantaranya berasal dari UMKM Jogja Naik Kelas dan 10 stand berasal dari warga sekitar yang menjajakan makanannya.

“Kami berharap agar UMKM kami dapat berbaur dengan UMKM warga setempat,” tambah Dewi.

Sore itu banyak anak muda menghabiskan waktu untuk ngabuburit atau menanti buka puasa dengan datang dan membeli jajanan.

Dari luar, ada stand makanan yang menjual dimsum dan alpukat kocok yang cukup menarik bagi pengunjung.

“Tadi beli makanan, ada Dimsum, takoyaki, gorengan, alpukat kocok, dan corndog. Rasanya dari makanannya juga enak semua, jadi puas makannya,” tutur Yolen (20), seorang pengunjung Kampung Ramadhan.

Lokasi Strategis

Jalan Nologaten dipilih sebagai lokasi Kampung Ramadhan karena dinilai cukup ramai dan mudah untuk dijangkau oleh masyarakat saat ngabuburit.

“Kami memilih di daerah Nologaten karena melihat potensi yang ramai di sini,” ucap Dewi.

Jalan Nologaten merupakan salah satu lokasi yang dipadati masyarakat, khususnya mahasiswa.

“Aku tahu tempat Kampung Ramadhan ini dari teman. Dia mengajakku ke sini untuk mencari jajanan,” ujar Yolen.

Sejumlah anak muda datang untuk melihat dan juga mencari jajanan.

Lahan yang digunakan oleh UMKM Jogja Naik Kelas merupakan milik salah satu anggota.

“Anggota kami adalah salah satu pemilik dari lahan ini,” tambah Dewi.

Lahan tersebut dimanfaatkan oleh UMKM Jogja Naik Kelas untuk dijadikan Kampung Ramadhan.

Lokasi strategis untuk Kampung Ramadhan harus didukung keamanan dan aksesibilitas yang mudah bagi pedagang.

Pemanfaatan lahan tersebut berpotensi besar bagi UMKM Jogja Naik Kelas dan UMKM setempat untuk meningkatkan pendapatan dan mengenalkan makanan yang dijual.

“Melihat tempat yang strategis, kami memilih tempat ini,” tambah Dewi.

Kampung Ramadhan diharapkan menjadi sarana bagi masyarakat untuk berkumpul dan bercengkrama bersama saat menanti waktu berbuka puasa. (*)

Kontributor: Shella Elvina, mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.