Prodiakon Santo Yoseph Palembang Gelar Penyegaran Rohani

Prodiakon Harus Mendapat Dukungan Keluarga

0 149

Katolikana.com—Tugas Prodiakon dalam melayani umat Katolik harus mendapat dukungan keluarga, terutama dari istri dan suami maupun orangtua serta anak-anak.

Hal ini disampaikan oleh RP Felix Astono SCJ pada acara penyegaran tentang seputar tugas prodiakon dan sarana pelayanan, Minggu (3/9/2023).

Acara penyegaran rohani ini diadakan setelah Prodiakon Santo Yoseph Palembang bertugas selama lebih dua tahun sebagai pelayan altar yang berada di depan. Hadir sebagai pemateri, RP Felix Astono SCJ dan Romo Joko Susanto Silvester.

Romo Joko Susanto Silvester menjelaskan, tugas prodiakon meliputi membantu menerimakan komuni dan melaksanakan tugas peribadatan dan pewartaan.

“Dasar pelayanan prodiakon adalah ambil bagian dalam imamat Kristus,” ujar Romo Joko.

“Prodiakon merupakan seorang yang istimewa karena merupakan orang pilihan dalam gereja yang menghadirkan Kristus dalam perayaan liturgi,” tambah Romo Joko.

RP Felix Astono SCJ saat menyampaikan materi di depan prodiakon Santo Yoseph Palembang. Foto: Istimewa

Penyegaran Kembali

Koordinator prodiakon Paroki Santo Yoseph Palembang Tarsisius Subandi Sulistyo mengatakan selama ini tugas pelayanan yang dipercayakan oleh Bapa Uskup untuk melayani umat dalam hal memberikan komuni, doa-doa ibadat, dan melakukan kegiatan-kegiatan yang ditugaskan sudah dilaksanakan.

“Namun perlu diadakan penyegaran kembali untuk mengingatkan tugas pelayanan yang diberikan agar bisa dilakukan dengan baik dan benar,” ujar Sulistyo.

“Prodiakon dipilih dari umat dan diangkat oleh uskup untuk tugas membantu Romo (Pastur) Paroki seperti membantu menerimakan komuni, melaksanakan tugas peribadatan dan pewartaan dan lainnya,” tambahnya.

Terkiat tugas prodiakon, RP Felix Astono SCJ berharap agar dapat terlaksana dengan kudus dan suci, serta pentingnya menjalankan ibadah dengan baik dan benar.

“Prodiakon dalam pengabdian tidak boleh membeda-bedakan meskipun rasa kemanusiaan kita terkadang memaksa kita untuk melakukannya dan kita dipanggil untuk mengalahkannya,” ujar RP Felix Astono SCJ.

“Oleh sebab itu sebagai prodiakon diharap mereka benar-benar ikut dalam arus spiritual yang dikembangkan, prodiakon menjadi orang-orang yang lebih peduli terhadap keputusan-keputusan,” tambah RP Felix.

“Sebagai umat Katolik yang adalah saudara Kristus, tubuh Kristus membantu kita melindungi saudara-saudara agar mereka bertumbuh, hidup dan berkembang dalam menjalankan perannya,” harap RP Felix.

Lebih lanjut RP Felix juga berharap prodiakon dapat menumbuhkan persaudaraan yang merangkul semua, diajak untuk menyemangati sahabat-sahabat untuk menghayati sikap hidup Kristus yang sejati.

“Sesungguhnya Tuhan tidak membeda-bedakan, begitu pula kita,” ujar RP Felix.

Romo Silvester Joko Susanto menjelaskan tentang penggunaan fasilitas pelayanan yang baik dan menekankan pada alat dan perlengkapan yang digunakan oleh prodiakon.

Dalam perayaan Ekaristi, berbagai kewajiban diungkapkan melalui berbagai jubah liturgi yang mewakili tugas masing-masing hamba, misalnya: jubah imam, pembantunya, diakon, lektor dan pemazmur.

Jubah liturgi juga menambah keindahan perayaan liturgi dan harus diberkati terlebih dahulu guna menjaga kesucian yang dikenakan pada tubuh manusia.

Selain kostum, prodiakon juga diingatkan mengenai bahan-bahan yang digunakan saat melakukan pelayanan.

“Alat dan perlengkapan ini benar-benar menunjukkan bagaimana Allah datang membantu kita menyempurnakan, dan mengantarkan saudara kita menemukan kemuliaan dari Tuhan,” ujar Romo Joko Susanto Silvester. (*)

Pensiunan pendidik di SD Xaverius 2 Palembang, mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi di universitas Bina Darma Palembang, dan Sekretaris ISKA Palembang

Leave A Reply

Your email address will not be published.