Sosiolog Ignas Kleden Tutup Usia

Salah satu pemikir paling brilian di generasinya.

0 54

Katolikana.com—Sosiolog, esais, kritikus sastra, sekaligus cendekiawan Katolik terkemuka, Dr. Ignas Kleden, M.A. telah menghembuskan nafas terakhirnya pada Senin (22/1) pukul 03.46 WIB di RS dr. Suyoto, Jakarta.

Kabar ini pertama kali diketahui melalui broadcast yang dibagikan oleh aktivis sosial Katolik, Sandyawan Sumardi. Pesan tersebut dibagikan melalui aplikasi WhatsApp.

Saat ini, mendiang telah dipindahkan untuk disemayamkan di Rumah Duka Carolus, Jakarta. Jenazah akan dikremasi di Krematorium Rumah Duka Carolus besok Rabu (24/1), pada pukul 11.00 WIB. Sebelumnya akan ada misa pelepasan yang dilaksanakan pada pukul 10.00 WIB. 

Adapun misa requiem dan tutup peti akan diselenggarakan sehari sebelumnya, yakni pada Selasa (23/1) malam, pukul 18.30 WIB.

Rilis informasi meninggalnya Ignas Kleden. (Sumber: Istimewa)

 

Tidak Bisa Berkhotbah

Ignas merupakan putra asli Flores Timur. Ia lahir pada 19 Mei 1948 di Larantuka dan sempat menempuh pendidikan calon pastor di tingkat sekolah dasar. Ia lulus dengan predikat terbaik tetapi tidak melanjutkan studinya di sekolah tersebut karena tidak bisa berkhotbah.

Ignas lantas memilih menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi (STFT) Ledalero, Flores, dan lulus pada 1972.

Setelah lulus, ia bekerja sebagai penerjemah buku-buku teologi di Penerbit Nusa Indah, Ende, Flores. Ia juga aktif menulis dan secara rutin mengirimkan tulisannya untuk majalah Basis (Yogyakarta) dan majalah Budaya Jaya (Jakarta). Ignas juga menulis artikel semipolemik untuk majalah Tempo

Setelah hijrah ke Jakarta di tahun 1964, ia makin aktif menulis, baik di majalah maupun jurnal. Ia menjadi kolumnis tetap majalahTempo. Esainya yang mengulas mengenai sastra secara berkala dimuat di Basis, Horison, Budaya Jaya, Kalam, Kompasdan lain-lain.

Ia sempat pula berperan sebagai editor di Yayasan Obor Jakarta (1976-1977), Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial, Jakarta (1977-1978), dan Society For Political and Economic Studies, Jakarta.

 

Pemikir Brilian

Tulisan-tulisan Ignas secara perlahan namun pasti membentuk reputasinya sebagai salah satu pemikir paling brilian di generasinya. Khususnya di bidang sosial dan budaya.

Ignas sempat beranjak ke Jerman untuk melanjutkan studinya di tingkat magister dan doktoral. Ia berhasil meraih gelar Master of Art di bidang filsafat dari Hochschule fuer Philosophie, Munchen, Jerman di tahun 1982. Terakhir, ia sukses menyempurnakan pendidikan tingginya dengan membawa pulang gelar Doktor bidang Sosiologi dari Universitas Bielefeld, Jerman pada tahun 1995.

Sebagai esais yang sangat produktif, buah pikiran Ignas yang tercecer di berbagai media sempat dikumpulkan dalam dua buah buku. Buku yang pertama adalah Sikap Ilmiah dan Kritik Kebudayaan yang terbit tahun 1988. Sementara itu, buku Sastra Indonesia dalam Enam Pertanyaan dilahirkan tahun 2004.

Konsistensi kontribusi Ignas juga membuat ia berhasil menyabet Penghargaan Achmad Bakrie di tahun 2003. Ia dinilai telah mendorong dunia ilmu pengetahuan dan pemikiran sosial di Indonesia ke level yang lebih tinggi melalui tulisan esai dan kritik kebudayaan yang dihasilkannya.

Barang tentu, saat ini masyarakat Indonesia tengah kehilangan salah satu talenta terbaiknya.

Selamat beristirahat dalam keabadian, Ignas Kleden. Karyamu abadi! 

Kontributor Katolikana.com di Jakarta. Alumnus Fisipol Universitas Gadjah Mada. Peneliti isu-isu sosial budaya dan urbanisme. Bisa disapa via Twitter @ageng_yudha

Leave A Reply

Your email address will not be published.