Pengukuhan Pengurus Yayasan Rumah Sakit Charitas Palembang, Sr.M.Henrika,F.Ch Sebagai Ketua Yayasan

Sr. M.Ancelina,F.Ch Menjabat Sebagai Ketua Yayasan Abdi Charitas

0 118

Katolikana.com—Pengukuhan Pengurus Yayasan Rumah Sakit Charitas dan Yayasan Abdi Karya Charitas masa bakti 2024-2029 serta penandatanganan kerjasama (MOU) dengan Yayasan Santo Lukas Ambon Maluku yang membawahi tiga rumah sakit  diselenggarakan pada Rabu (6/3/2024) di Ballroom Asisi Charitas Hospital Jalan Jendral Sudirman Palembang.

Acara pengukuhan berlangsung dalam Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Palembang Romo Yohanes Kristianto bersama Uskup Emiritus Mgr Aloysius Sudarso,SCJ, Romo Kusmaryanto,SCJ, Romo Suwanto,SCJ, dan Romo Jemmy Balubun,MSC dari Keuskupan Amboina.

Acara ini dihadiri sekitar lebih dari seratus orang jajaran direksi, pengurus, dan karyawan, Yayasan Abdi Karya Charitas serta Yayasan Rumah Sakit Charitas, serta tamu undangan lainnya.

Yayasan Rumah Sakit Charitas dan Yayasan Abdi Karya Charitas merupakan badan hukum yang mengelola karya kesehatan milik Keuskupan Agung Palembang dan milik Kongregasi Suster-suster Santo Fransiskus Charitas (FCh).

Yayasan Abdi Karya Charitas didirikan karena adanya regulasi perundang-undangan nomer 44 tahun 2009 bahwa sebuah rumah sakit swasta hanya menangani perumahsakitan saja, sehingga klinik-klinik di bawah naungan Charitas Hospital selanjutnya membentuk yayasan sendiri.

Unit kesehatan itu adalah Klinik Charitas Pasang Surut, Klinik Charitas Lidwina Palembang, Klink Charitas Fransiskus Palembang, Klinik Charitas Kartini Banyuasin, Klinik Charitas St. Maria Tugumulyo, Klinik Charitas Prima Medika Palembang, Praktik Perawat Charitas Tanjung Sakti, dan Praktik Dokter Charitas Abdi Waluyo Belitang. Keseluruhan unit kesehatan ini tergabung dalam manajemen Charitas Group.

“Bermula adanya beberapa regulasi yang mengharuskan didirikannya yayasan baru, yakni Undang-Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Dikatakan bahwa rumah sakit yang didirikan oleh swasta harus berbentuk badan hukum, yang kegiatannya hanya bergerak di bidang perumahsakitan. Sedangkan klinik-klink di bawah Yayasan (Rumah Sakit) Charitas yang mengurus kegiatan operasional, dituntut mempunyai badan hukum sendiri,” jelas Sr. M. Patricia, F.Ch selaku Ketua Pembina Yayasan.

Yayasan Rumah Sakit Charitas ini merupakan badan hukum yang mengelola karya kesehatan sesuai dengan SK: 04/Pembina Yayasan/ RS Charitas/III/2024 dengan Ketua Pengurus Sr. M. Henrika,F.Ch; Sekretaris Sr.M. Isodora,F.Ch; Bendahara Sr.M.Albertin,F.Ch dan anggota Sr.M.Anselina,F,Ch.

Sedangkan Pengurus Yayasan Abdi Charitas adalah ketua Sr. M.Ancelina,F.Ch, sekretaris Sr M Isodora F.Ch, Bendahara Sr. M Albertin, F.Ch anggota Sr M Henrika, F,Ch

Mgr Aloysius Sudarso berharap agar para pengurus Yayasan yang baru dilantik dapat melayani dengan pribadi yang beriman secara komunikatif, andal, sinergis, inovatif dan hangat, menjadi pelayan  mengabdi dengan setia, bertanggung jawab, dan rendah hati.

Para pengurus agar dapat berkontribusi professional, rajin, stabil, setia, berorientasi yang detil, fokus dan konsisten melayani dengan semangat hati.

“Gereja harus hadir dalam masalah-masalah kemanusiaan, maka Rumah Sakit Charitas ini sebagai ungkapan gereja menanggapi mereka terutama yang sakit, menderita, dan mengeluh datang kepada kita. Sebagai pemimpin pada zaman ini harus mampu melayani menghadapi generasi-generasi yang berbeda dalam pelayanan, yang penting kita bisa menjadi jembatan dan menyelami setiap generasi dapat melayani kesehatan di rumah sakit ini,“ ungkap Mgr Sudarso.

Sr. M. Henrika, F.Ch  berharap karya pelayanan di bawah Yayasan Rumah Sakit Charitas agar dimampukan oleh Allah dalam pesona kasih dilakukan dengan penuh keramah-tamahan, kasih sayang, tidak merasa tinggi dari siapapun dan menyeluruh.

Kehadiran Rumah Sakit Charitas di tengah masyarakat hendaknya membuat kelegaan, suka cita dan kesembuhan serta melayani sepenuh kasih, sesuai dengan misi Rumah Sakit Charitas dalam melayani Tuhan, masyarakat, bangsa dan melayani kongregasi dalam karya-karyanya.

“Pelayanan ini bukan karena aku melainkan kehendak Tuhan,“ ungkap Sr. Henrika.

“Melayani dengan semangat rendah hati, sehingga yang datang tidak takut, tapi mempercayakan diri ke pelayanan kita. Sebagai abdi, jangan merasa diri tinggi dari siapapun yang kita layani. Kita adalah pelayan yang harkat dan martabatnya sama dengan yang kita layani,” pesannya.

Kerjasama dengan Yayasan Santo Lukas Ambon

Romo Jemmy Balubun,MSC dari Keuskupan Amboina mewakili Yayasan Santo Lukas Ambon mengungkapkan akan kerjasama dengan Rumah Sakit Charitas Palembang.

Dengan motto pelayanan kasih komunikatif, andal, semangat, inovatif, dan hangat maka melayani harus dengan kerendahan hati memberi pelayanan kepada siapa pun.

“Kasih Tuhan hadir melalui kita yang terlibat di dalamnya. Kerendahan hati, kesetiaan luar biasa melaksanakan tugas yang luar bisa. Terlebih pelayanan dan kerjasama tentang pendampingan manejemen, organisasi dengan Yayasan Santo Lukas Ambon Maluku yang membawahi tiga Rumah Sakit,” ujar Romo Jemmy.

Kongregasi Suster-suster Santo Fransiskus Charitas (F.Ch)

Tepat pada 9 Juli 1926, lima suster dari Kongregasi Suster Santo Fransiskus Charitas Roosendaal berlabuh di Pelabuhan Boom Baru, Palembang.

Mereka adalah Sr. M Raymunda Hermans, Sr. M Willhelmina Blesgraaf, Sr. M Caecilia Luyten, Sr. M Alacoque van der Linden, Sr. M Chatarina Koning.

Kelima suster ini menjadi pionir karya rumah sakit Charitas di Palembang dan seiring waktu berkembang, sekarang memiliki Sembilan cabang rumah sakit dan tiga klinik. (*)

Pensiunan pendidik di SD Xaverius 2 Palembang, mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi di universitas Bina Darma Palembang, dan Sekretaris ISKA Palembang

Leave A Reply

Your email address will not be published.