Pemuda Lintas Agama Sumatera Selatan Kawal Situasi Kondusif di Sumatera Selatan

Kita harus bangga bahwa slogan ‘Sumsel zero conflict’ terus terjaga.

0 623

Katolikana.com—Di tengah situasi yang makin tak menentu dan cenderung memanas, pemuda harus menjadi angin segar dan pembawa kesejukan terutama ketika terjadi kesalahpahaman.

Hal ini terus digaungkan oleh Cipayung Plus Sumatera Selatan, salah satunya lewat ‘Konsolidasi Pemuda Progresif Sumsel’.

Acara yang diinisiasi oleh Felix Prasetyo, salah satu aktivis Pemuda Sumsel, berlangsung di halaman Gereja Katedral Santa Maria Palembang pada Rabu (22/3/2023) malam.

Konsolidasi menitikberatkan pada rasa solidaritas yang kuat antarpemuda lintas agama, terutama menyikapi isu penolakan duta besar Vatikan untuk Indonesia ke Palembang.

Peduli dan Empati

“Berkumpulnya pemuda dalam menyatukan pemikiran ini didasari oleh rasa peduli dan empati, menjadikan nilai-nilai persaudaraan solidaritas dan silaturahmi adalah hal paling utama, khususnya di Kota Palembang,” ujar Felix Prasetyo, inisiator konsolidasi yang juga Demisioner PGK PMKRI Palembang.

Oknum-oknum yang mengancam kedaulatan NKRI perlu ditindak tegas. Hal ini disampaikan oleh Yoga, Ketua Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi (LMND) Kota Palembang.

“Kita selaku umat beragama harus saling menghormati dan menjaga satu sama lain. Atas nama pejuang demokrasi dan Pancasila, LMND bersama Cipayung plus se-Sumatera Selatan mengecam oknum-oknum yang ingin memecah belah kerukunan antar umat beragama,” ujarnya.

‘Konsolidasi Pemuda Progresif Sumsel’di halaman Gereja Katedral Santa Maria Palembang pada Rabu (22/3/2023) malam. Foto: Istimewa

Tidak Mudah Terpancing

Masyarakat juga dihimbau agar tidak mudah terpancing dengan isu-isu yang dapat memecah-belah keutuhan bangsa.

Sekjen PKC PMII Sumsel M. Eko Wahyudi meminta seluruh masyarakat untuk tidak terpancing isu berbau sektarian sehingga dapat memecah-belah kerukunan antarumat beragama di Sumsel.

“Kami PMII bersama Cipayung plus menghimbau tetap menjunjung tinggi nilai toleransi antarumat beragama karena di Sumsel dikenal dengan zero conflict,” katanya.

Ketua PW IPNU Sumsel Dodi Hari Utama mengungkapkan, sebagai garda terdepan pergerakan bangsa, pemuda hendaknya menjadi contoh positif bagi masyarakat terkait isu-isu yang berkembang di sekitarnya.

“Pemuda menjadi garda terdepan dalam menjaga situasi kondusif Kota Palembang dan Provinsi Sumsel agar menjadi percontohan yang baik di tengah masyarakat,” ujarnya.

Hal semacam ini memang sering dilakukan dan akan menjadi suatu kebiasaan baik bagi pemuda.

Pejabat Ketua DPD GAMKI Sumsel Efran M. Hutapea mengatakan pemuda lintas agama sudah menjalin kebersamaan sejak bertahun-tahun dengan kegiatan produktif.

“Semoga ke depan pergerakan pemuda ini bisa terus berjalan dan membuat arah pergerakan yang positif,” katanya.

Bibit-bibit intoleran di masyarakat diharapkan tidak dibiarkan bebas berkembang sehingga membuat keharmonisan terganggu.

Ketua Presidium Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) cabang Palembang Andreas Amanda berharap jangan sampai bibit bibit intoleran berkembang di Sumsel.

“Kita harus bangga bahwa selama ini slogan Sumsel zero conflict terus terjaga dan kita usahakan tetap terjaga sinergi antaragama serta komunikasi yang baik untuk menghalau berbagai isu dan ujaran kebencian yang ada,” ujar Andreas Amanda.

Momen konsolidasi dilaksanakan bertepatan dengan awal bulan Ramadan bagi umat Muslim. Pemuda lintas agama diwakili oleh Ketua Keluarga Mahasiswa Buddhis Palembang Roger menyampaikan semoga Ramadan tahun ini dapat berjalan lancar.

“Pemuda Lintas Agama mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa bagi sahabat-sahabat yang menjalankan. Semoga menjadi keberkahan semua masyarakat,” ujarnya.

Turut hadir dalam Konsolidasi tersebut, Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Palembang Romo Felix Astono SCJ, Kerasulan Awam Keuskupan Agung Palembang Romo Riyanto SCJ, Pastor Paroki dan Ketua DPP Katedral Santa Maria, Pemuda Muhammadiyah Sumsel, Pemuda Batak Bersatu serta Pemuda Katolik Sumsel sebagai tuan rumah penyelenggara acara. (*)

Kontributor: Oktavianus Theodorus Prima, dari Palembang.

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.