Anak Muda GPdI Hagios Family DIY Rayakan Hari Pentakosta Setelah Pandemi

Hari Pentakosta menjadi salah satu momen paling penting bagi Gereja dengan aliran Pentakosta

0 169

Katolikana.com—Komisi Daerah Pelayanan Mahasiswa Pelajar Pemuda Remaja Pantekosta (KD PELMAPRAP) dan Komisi Daerah Anak Hamba Tuhan (KD AHT) GPdI Hagios Family Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyelenggarakan Hari Pentakosta, Senin (29/5/2023) di Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Hagios Family, Jalan Sosrowijayan 80, Yogyakarta.

Hari Pentakosta kali ini diisi dengan khotbah oleh Pdt. Heffer Maniku dan Michael Panjaitan.

Acara ini dihadiri oleh anak muda yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Ada jemaat dari Bantul, Gunung Kidul, Kulon Progo, Sleman, dan dari beberapa institut, salah satunya adalah Sekolah Tinggi Teologi Kadesi Yogyakarta

Michael Panjaitan. Foto: Yusuf Tegar

Acara yang terakhir digelar pada 2019 sebelum pandemi COVID-19 ini ditargetkan buat anak muda yang ada di Yogyakarta. Hal ini bisa dilihat dari seluruh pelayan adalah anak muda, dan yang menghadiri acara kali ini adalah anak muda.

Mulai dari pemain musik, penari atau rebana, singers, WL, MC, keamanan semuanya dari anak-anak muda. Mereka dipercayakan mengurus acara ini agar ke depan mereka bisa membuat event sendiri.

Selain memperingati Hari Pentakosta, acara ini bertujuan untuk mempererat tali kasih anak muda di Yogyakarta.

Setelah kegiatan berakhir panitia menyediakan makan bersama bagi jemaat. Setelah sesi makan bersama selesai, panitia dan anak muda membagikan makanan bagi masyarakat sekitar.

“Kegiatan sangat positif, apalagi melihat antusiasme anak-anak muda Jogja yang datang kali ini,” ujar Mikhael salah satu Hamba Tuhan yang hadir pada acara Hari Pentakosta.

“Bukan hanya memperingati Hari Pentakosta saja, anak muda di sini bisa lebih mengenal teman-teman barunya dari gereja lain ketika sesi makan bersama dan ketulusan mereka dalam berbagi untuk masyarakat sekitar,” sambung Ko Mike nama panggilan dari Mikhael.

Michael Panjaitan, salah satu anak muda yang hadir pada acara itu merasa senang. “Jujur kangen banget suasana ini. Karena ini perdana setelah pandemi, jadi aku dan teman-teman semangat banget datang. Terus, aku juga bisa foto sama Michael Panjaitan,” kata Evelyn pemuda GPdI Hagios Family.

Pentakostalisme

Hari Pentakosta menjadi salah satu momen paling penting bagi Gereja dengan aliran Pentakosta atau Pentakostalisme yang ada di Indonesia. Gereja dengan aliran ini merupakan salah satu dari kalangan Protestanisme yang sangat menekankan peran karunia-karunia Roh Kudus.

Pada dasarnya aliran Pentakosta sangat mirip dengan aliran Karismatik, namun perbedaannya terlihat dari gerakan awalnya yang terpisah dari gereja arus utama.

Sebelum Hari Pentakosta, ada doa 10 malam bagi kalangan Pantekosta. Doa 10 malam ini dipercaya sebagai janji-Nya untuk mencurahkan Roh Kudus bagi jemaat-Nya.

Sebenarnya doa 10 malam bukan satu-satunya momen di mana Tuhan mencurahkan Roh Kudus. Pada dasarnya Tuhan bisa mencurahkan Roh Kudus setiap saat tanpa melihat batas waktu dan ruang. Namun, bagi kalangan Gereja Pentakosta, doa 10 malam menjadi momen spesial dan kesempatan bagi jemaat meminta pencurahan Roh Kudus.

Setelah 10 hari Hari Kenaikan dan 50 hari setelah Paskah ada satu perayaan yang berkaitan dengan pencurahan Roh Kudus. Itulah yang disebut Hari Pentakosta.

Dalam Kitab Perjanjian Baru, Hari Pentakosta disebut sebagai hari pencurahan Roh Kudus. Sedangkan dalam kitab Perjanjian Lama, bangsa Israel menyebut Pentakosta dengan perayaan hari ucapan syukur atas pembebasan dari perbudakan mereka di Mesir. (*)

Kontributor: Yusuf Tegar Sharon Parrangan, mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.