Katolikana.com, Palembang — Berita duka datang dari Dehonian di Indonesia. Seorang misionaris asal Polandia, Romo Thaddeus Laton SCJ (90 tahun) dipanggil ke pangkuan Allah Bapa pada Sabtu, 6 April 2024 pukul 23.00 WIB di RS Charitas Hospital Palembang.
Selanjutnya pada Minggu, 7 April 2024 pukul 10.00 jenazah Romo Laton dibawa dari rumah duka Charitas ke Kapel Emmanuel di komplek RS Myria Km 7 Palembang. Malamnya, pukul 19.00 dilaksanakan misa arwah.
Pada Senin, 8 April 2024 pkl 10.00 diadakan misa Requiem di kapel Emmanuel selanjutnya dibawa ke pemakaman Taman Getsmani, Komplek Charitas Palembang.
Romo Taddheus Laton SCJ yang lahir 10 Mei 1934 di Sulkowice, Polandia, selama ini menikmati masa pensiun di Rumah Damai Dehon, Jalan Kol. H. Burlian, Km 7, Palembang, Sumatera Selatan.
Dalam kesehariannya ia lebih suka berpakain memakai sarung dan kopiah motif etnik. Kopiah dan sarung selama ini identik dengan pakaian umat Muslim terutama bagi yang berada di desa-desa. Namun sejatinya, itu adalah salah satu identitas Nusantara yang bebas dipakai siapa saja.
Romo Thaddeus Laton SCJ memiliki hobi unik yakni otak-atik kendaraan land rover yang setia menemani ketika melayani umatnya di daerah-daerah sulit pelosok Sumatera Selatan.
Sederhana, inilah kesan pertama yang muncul pertama kalinya dengan sosok Romo Laton, imam misionaris yang ke Indonesia pada 15 Oktober 1967 bersama 9 iman misionaris Polandia lainnya yaitu Rm. Andreas Lukasik SCJ, Rm. Henslok SCJ, Rm. Jozef Kurkowski SCJ, dan lain-lain.
Para Dehonian di Polandia menempuh pendidikan filsafat dan teologi di Seminari Dehonian Stadniki, sebuah kota kecil pinggiran Kraków Polandia.
Rumah studi berusia nyaris 100 tahun ini memiliki lima lantai yang lengkap dengan fasilitas studi, perpustakaan modern, gereja paroki hingga pusat evangelisasi.
Kehadiran Romo Laton di Indonesia menjadikan berkat bagi para imam, para religius dan umat. Dalam pelayanan, ia menghidupi samudra kerahiman Ilahi dengan berkarya dalam bidang pelayanan dan pendidikan.
Pemerintah Polandia memberikan penghargaan The Order Polania Restituta pada 13 Februari 2017. Ini adalah penghargaan khusus bagi mereka yang telah mengabdikan diri di bidang pendidikan, sains, olahraga, kesenian, ekonomi, kebudayaan, serta sosial keagamaan.
Romo Laton telah berkarya selama 57 tahun di Indonesia. Ia rela meninggalkan segala-galanya dan menjadikan Indonesia sebagai rumahnya dan tempat peristirahatannya yang terakhir.
Selamat jalan Romo Thadeus Laton SCJ. Semoga Sang Sumber Kerahiman Ilahi pada Hari Raya Kerahiman Ilahi ini, menampakkan pada romo sebagai misionaris di bumi Nusantara tercinta.(*)
Pensiunan pendidik di SD Xaverius 2 Palembang, mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi di universitas Bina Darma Palembang, dan Sekretaris ISKA Palembang