Menggali Inspirasi Hari Minggu Kerahiman Ilahi

Perayaan Minggu Paskah kedua merupakan Hari Minggu Kerahiman Ilahi

0 346

Katolikana.com—Perayaan Minggu Paskah kedua merupakan Hari Minggu Kerahiman Ilahi. Edelbertus Jara, penyuluh agama Katolik dari penyelenggara Katolik Kota Yogyakarta, berbincang dengan Martina Eti Tripusporini dan Paulus Rondang Pasaribu, keduanya Devosan Simpul Babadan dari Jaringan Kerasulan Kerahiman Ilahi Kevikepan Yogyakarta Timur, seputar Devosi Kerahiman Ilahi menyambut Hari Minggu Kerahiman Ilahi, yang disiarkan di Radio RRI Pro 4 Yogyakarta.

Apa itu kerahiman ilahi?

Kerahiman ilahi adalah perwujudan belas kasih Allah yang maharahim terhadap umat manusia sebagaimana disebutkan dalam Injil Yohanes 3: 16: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga ia telah mengkaruniakan anaknya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepadanya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.”

Kisah kerahiman Allah sangat banyak ditemukan dalam Alkitab, entah itu dalam perjanjian lama atau Perjanjian Baru. Dari Perjanjian Lama, salah satu contohnya kisah pengembaraan bangsa Israel selama 40 tahun di padang gurun. Kisah ini sejatinya menunjukkan betapa Allah maharahim. Ia sabar menunggu 40 tahun sampai akhirnya Israel mau mendengar perintah-Nya.

Sedangkan dari Perjanjian Baru, kisah si Anak Hilang menunjukkan sifat Allah maharahim. Meski si anak hilang sudah berdosa, Ia tetap mau menunggu si anak itu pulang kembali dan bertobat mengakui dosanya. Bahkan sebelum si anak sampai sang ayah sudah berlari menyongsong si anak. Dari kisah-kisah dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru bisa diketahui bahwa Allah maharahim dan berbelas kasih. Kerahimannya tidak terbatas, tidak terselami.

Dalam tradisi gereja Devosi Kerahiman Ilahi adalah bentuk devosi Katolik kepada cinta belas kasihan Allah dan keinginan untuk membiarkan rahmat tersebut mengalir melalui hati seseorang terhadap orang-orang yang membutuhkan. Devosi ini adalah pengabdian total kepada Allah yang maharahim yakni keputusan untuk percaya penuh kepada Allah dan menerima perhatian Allah yang maharahim dengan ucapan syukur dan untuk berbelas kasih kepada sesama.

Devosi ini didasarkan pada catatan harian Santa Faustina Kowalska tentang penampakan-penampakan mengenai kerahiman Allah yang dianugerahkan kepadanya. Pesan utama kerahiman ilahi dirumuskan dengan ungkapan ABC kerahiman. (A) Ask for mercy, mohon belas kasihan Allah; (B) Be merciful, berbelas kasih kepada Allah dan (C) Completely trust, percaya penuh kepadaNya.

Devosi kerahiman ilahi bermula dari catatan-catatan Suster Faustina tentang penampakan-penampakan kerahiman dan bimbingan rohani bersama bapak rohaninya. Devosi ini bahkan sudah tersebar sebelum kematian Suster Faustina.

Devosi kepada kerahiman ilahi diresmikan oleh Paus Yohanes Paulus II.  Saat mengumumkan kerahiman ilahi dan mengumumkan kanonisasi Santa Faustina pada Minggu 30 April 2000 di Vatikan, Paus meminta agar sejak pengumuman itu Gereja Katolik di seluruh dunia merayakan hari Minggu Paskah kedua sebagai hari Minggu Kerahiman Ilahi.

Pada 8 Desember 2015 hingga 20 November 2016 Paus Franciscus menetapkan Tahun Kerahiman Allah. Tahun Kerahiman Allah dibuka bertepatan dengan Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Dosa dan peringatan 50 tahun Penutupan Konsili Vatikan kedua. Penutupannya pada 20 November 2016 karena tanggal tersebut bertepatan dengan Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam. Pada kesempatan ini Paus mengatakan bahwa Yesus merupakan wajah belas kasihan Bapanya.

Maria Faustyna Kowalska

Bagaimana kedudukan devosi Kerahiman Ilahi dalam liturgi gereja?

Devosi Kerahiman Ilahi pada dasarnya sama dengan devosi lain yang termasuk kelompok kategorial. Terkait keberadaannya dalam liturgi gereja memang tercantum dalam buku Penanggalan (Kalender) Liturgi. Pada Penanggalan (Kalender) Liturgi 2024 misalnya tercantum bahwa Minggu Paskah kedua adalah Minggu Kerahiman Ilahi. Lebih lanjut pada catatan disebutkan Pada hari Minggu Kerahiman Ilahi setiap orang Katolik dapat memperoleh indulgensi penuh asal memenuhi sejumlah persyaratan.

Persoalannya belum semua imam memahami secara utuh apa itu devosi Kerahiman Ilahi. Seringkali imam di sebuah paroki belum tentu bisa memahami konsekuensi ketentuan tersebut. Untuk memahami mengapa setiap umat bisa memperoleh indulgensi itu terkait dengan pernyataan Tuhan Yesus kepada Santa Faustina yang kemudian dikonkretkan oleh Paus Yohannes Paulus II. Akan tetapi jika seorang imam diminta memfasilitasi umat supaya memperoleh indulgensi, belum tentu dikabulkan sebagai akibat pemahaman yang kurang. Permintaan itu dianggap merupakan kegiatan devosional karena itu tidak tepat jika dimasukkan dalam liturgi.

Bagaimana devosi Kerahiman Ilahi diterapkan di dalam gereja terutama Paroki Santo Petrus dan Paulus Babadan dan respon umat seperti apa?

Penerapan di gereja bisa berbeda-beda, tergantung bagaimana pemahaman imam paroki setempat terhadap devosi Kerahiman Ilahi. Devosi Keramahan Ilahi di Paroki Babadan berjalan baik.

Secara umum bisa dikatakan praktik devosi kepada Kerahiman Ilahi yaitu menghormati gambar Kerahiman Ilahi, berdoa pada jam Kerahiman Ilahi, Doa Novena Kerahiman Ilahi (sebagai persiapan untuk menyambut Pesta Kerahiman Ilahi) merayakan Pesta Kerahiman Ilahi, mendaraskan doa koronka, berbela rasa, dan mewartakan Kerahiman Ilahi sudah dilaksanakan sejak simpul Jaringan Kerasuhan Kerahiman Ilahi Babadan berdiri pada 27 Mei 2012.

Untuk memperdalam dan mempertangguh pengetahuan para devosan, pengurus menerbitkan Panduan Devosi Kerahiman Ilahi pada Mei 2023. Buku ini telah dicetak ulang tiga kali dan 2024 ini akan terbit edisi revisi dengan isi yang lebih lengkap dan lebih baik.

Romo Paroki kami, Romo Antonius Saptanahadi Pr sangat mendorong perkembangan Devosi Kerahiman Ilahi di Paroki Babadan. Beliau selalu menyumbang ide-ide kreatif untuk menumbuh kembangkan Devosi Kerahiman Ilahi di simpul Babadan. Bahkan beliau mengarang sebuah lagu berjudul “Kerahimanmu” yang menjadi salah satu lagu favorit Devosan Babadan.

Contoh lain, menjelang Pesta Kerahiman 7 April 2024 seperti tahun lalu beliau tetap mendorong agar Novena Kerahiman Ilahi didoakan seluruh umat sejak Jumat Agung pada 29 Maret 2024. Tidak hanya itu, beliau juga meminta simpul Babatan membuat video katekese Kerahiman Ilahi untuk menyongsong Pesta Kerahiman Ilahi. Video ditayangkan sebelum Ibadat Jumat Agung.

Umat bisa menonton tayangan video lewat gawai masing-masing atau monitor di luar. Beliau juga bersedia mempersembahkan misa Dengan perarakan meriah pada Misa pertama Pesta Kerahiman Ilahi pada 6 April 2024 di Gereja Babadan sebagai bentuk penghormatan terhadap gambar Kerahiman Ilahi.

Sebagaimana dikehendaki Tuhan Yesus, kehadiran Devosi Kerahiman Ilahi makin lama makin mendapat respon positif dari umat. Militansi para devosan di Babadan untuk berdoa Koronka saat mendoakan orang sakit walaupun yang berdoa hanya 3-5 orang. Begitu pula mendoakan orang yang baru meninggal sebelum Misa Requiem atau saat mendoakan arwah menumbuhkan apresiasi umat.

Begitu pula tindakan bela rasa seadanya tapi dengan tulus bagi sesama itu sangat dihargai. Simpul Babadan memang selalu berpegang teguh pada komitmen bahwa di setiap hari besar terkait Devosi Kerahiman Ilahi atau setiap ulang tahun simpul Babadan harus selalu disertai dengan tindakan bela rasa.

Dampak apa yang diharapkan dari devosi Kerahiman Ilahi bagi komunitas dan seluruh umat di Paroki Babadan?

Hal utama yang bisa kita katakan mencerminkan dampak dari Devosi Kerahiman Ilahi bagi komunitas dan seluruh umat di Paroki Babadan. Pertama, devosan maupun umat makin memahami bahwa Allah sungguh maharahim. Sebab itu mereka harus percaya penuh kepadanya, mau datang memohon pertolongannya, mau bertobat meninggalkan dosa-dosa dan selalu mengandalkan-Nya.

Kedua, devosan maupun umat makin menyadari bahwa rahmat yang mereka terima dari Allah maharahim tidak boleh dinikmati sendiri, namun harus disalurkan pula kepada sesama.

Ketiga, devosan maupun umat makin mengerti bahwa untuk menyalurkan rahmat kepada sesama mereka bisa melakukannya lewat tiga tingkatan perbuatan belas kasih yang diajarkan oleh Yesus, yaitu melalui tindakan perkataan dan doa devosan, sebagaimana ditegaskan Yesus sendiri, tidak boleh menghindari pembuatan belas kasih itu atau mencari dalih untuk tidak melakukannya.

Seperti halnya, Santa Faustina akhirnya bisa memahami bahwa Yesus tidak memintanya membentuk sebuah kongregasi, demikian juga simpul Jaringan Kerasulan Kerahiman Ilahi Babadan juga meniru sikap Santa Faustina dalam mewartakan devosi kerahiman ilahi. Simpul Babadan tidak mengharuskan umat menjadi anggota simpul. Dia bisa mempraktekkan devosi kepada kerahiman ilahi secara tulus dan setia dalam kehidupan sehari-hari itu sudah cukup.

Maka pada 2024 kami akan memulai membentuk sel-sel atau kelompok kecil devosi kepada kerahiman ilahi di setiap lingkungan. Kelompok kecil ini diharapkan bisa menjadi pewarta devosi kepada Kerahiman Ilahi yang mandiri. Mereka tidak harus terdaftar sebagai anggota, tapi dilengkapi dengan buku panduan, mereka diharapkan menjadi devosan yang mandiri dan handal. (*)

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.