Eaglekidz, Kelompok Anak Sekolah Minggu di Gereja Mawar Sharon Yogyakarta

Anak-anak digembalakan sedemikian rupa dengan visi menjadikan mereka sebagai God’s top agent.

0 419

Katolikana.com—Pengenalan akan Tuhan sejak dini merupakan suatu hal penting bagi anak.

Sekolah Minggu yang ada di setiap gereja merupakan tempat di mana anak-anak bisa berkumpul, bertumbuh dengan pengenalan akan Tuhan.

Setiap ajaran yang diajarkan oleh guru Sekolah Minggu atau pengajar berguna untuk anak-anak.

Contohnya dalam pembelajaran nilai-nilai agama anak-anak bisa belajar dan mengetahui tentang kisah-kisah dari Kitab Suci.

Selain itu pembentukan karakter Sekolah Minggu juga dapat membantu membentuk karakter anak.

Di Sekolah Minggu mereka lebih terbuka dan bebas berekspresi. Mereka diajarkan untuk menjadi pribadi yang baik, jujur, dan penuh kasih.

Sekolah Minggu juga memberikan anak kesempatan untuk memperkuat hubungan mereka dengan Tuhan. Mereka diajak untuk selalu berdoa dan memiliki waktu untuk membaca Alkitab.

Penting untuk diingat bahwa pengenalan akan Tuhan sejak dini butuh peran orang tua untuk mendampingi.

Gereja Mawar Sharon Di Yogyakarta yang berada di lantai tiga Pakuwon Mall memiliki kelompok Eaglekidz, yaitu penggembalaan yang melayani anak-anak usia 3-12 tahun. Pricilla Adhyta (29) dipercaya menjadi Gembala Eaglekidz Yogyakarta.

Eaglekidz dibagi menjadi tiga level berdasarkan usia dan cara beribadah. Foto: Istimewa

Tiga Level

Eaglekidz dibagi menjadi tiga level:

  • All Stars (3-6 tahun)
  • Super Trooper (7-9 tahun)
  • Voltage (10-12 tahun)

Pembagian kelas ditentukan berdasarkan usia dan cara ibadah.

All stars: Secara keseluruhan anak-anak belum bisa membaca. Tata ibadah diselingi dengan permainan. Mereka bernyanyi dengan gerakan-gerakan yang diajarkan oleh pengajar.

Super Trooper: Anak-anak lebih bisa diarahkan dan diajak untuk fokus mendengarkan firman Tuhan. Setelah itu ada sesi tanya jawab sesuai dengan firman Tuhan yang mereka dengar di kelas.

Voltage: Kelas yang sudah bisa mengambil dan terlibat dalam pelayanan.  Anak-anak mau terlibat dalam pelayanan. Mereka akan mengisi servo form, selain itu ada sesi sharing yang bertujuan menggali lebih dalam motivasi mereka ketika mau terlibat pelayanan.

“Di Eaglekidz anak anak digembalakan sedemikian rupa sebagai anak-anak dengan visi menjadikan mereka sebagai God’s top agent,“ ungkap Pricilla Adhyta selaku Gembala Eaglekidz Yogyakarta.

“Penggembalaan Eaglekidz bertujuan agar setiap anak dapat memiliki hati untuk terlibat dalam pelayanan,“ tambah Pricilla Adhyta.

Sesi sharing yang bertujuan menggali lebih dalam motivasi mereka ketika mau terlibat pelayanan. Foto: Istimewa

Seleksi Pengajar

Eaglekidz memiliki 33 orang pengajar. Sebelum menjadi pengajar, mereka harus mengisi form untuk servo dan setelah itu dilakukan interview (wawancara).

“Wawancara adalah tahap bagi calon pengajar agar dapat jujur tentang kehidupan mereka, tentang dosa mereka, dan tentang pandangan mereka terhadap anak serta alasan mereka mau terlibat dalam penggembalaan Eaglekidz,“ ungkap Mathilda Eunike Andrea (20), seorang pengajar sekaligus PIC Eaglekidz.

Setelah itu mereka menunggu hasil apakah diterima atau tidak. Setelah diterima, ketika melakukan pelayanan yang bersangkutan masih harus dibantu oleh pengajar senior di Eaglekidz.

Setiap pengajar memiliki kerinduan agar mereka menemukan karunia rohani yang Tuhan sediakan dalam kehidupan mereka.

Tujuannya untuk membawa generasi muda atau anak-anak dapat mengenal dan mengalami tugas secara pribadi.

Ada sejumlah kegiatan dan event khusus bagi Eaglekidz yang membuat mereka bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan, bukan hanya dari kelas pengajaran tetapi dari event yang diadakan oleh Gereja Mawar Sharon.

Eaglekidz menjadi tempat di mana anak-anak mengalami pertumbuhan dan pengenalan akan Tuhan.

Mereka dapat mengekspresikan bagaimana cinta mereka kepada Tuhan sejak dini. Selain itu mereka dapat terlibat dalam kegiatan pelayanan.

Mereka dapat mengalami Tuhan secara pribadi sejak dini, dan dari situ anak-anak Eaglekidz dapat mengalami transformasi kehidupan. (*)

Kontributor: Kezia Zamar Ndoen, mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.